Manfaat Social Media Listening: Bantu Mengatasi Banjir hingga Memonitor Hoax
Pada era digital seperti sekarang ini, ada banyak cara bagi pemerintah kota (Pemkot) untuk meningkatkan kualitas kinerja. Salah satu yang bisa dicoba adalah melalui Social Media Listening yang dapat menjadi solusi untuk mengukur sentimen masyarakat, memonitor berita hoax, hingga membantu mengatasi banjir.
Social Media Listening merupakan metode analisis untuk melihat beragam macam respons masyarakat dengan menarik data dari media sosial. Pemkot dapat menganalisis respons tersebut untuk meningkatkan kualitas kinerjanya dengan data-data yang dihasilkan. Mau tahu apa saja manfaat yang dapat dihasilkan? Cek pembahasannya melalui artikel di bawah ini.
Belakangan ini, beberapa kota di Indonesia, khususnya Jakarta cukup sering mengalami banjir. Agar kondisinya tidak semakin parah, tentu dibutuhkan respons dan langkah yang cepat. Ada banyak manfaat yang bisa pemerintah kota dapatkan jika memanfaatkan Social Media Listening untuk mengantisipasi persoalan tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pernah bekerja sama dengan Fasilitas Infrastruktur SMART dan Twitter Inc untuk membuat sebuah proyek sebagai upaya untuk membantu mengatasi banjir bernama petajakarta.org. Dengan memanfaatkan teknologi media sosial, khususnya Twitter, petajakarta.org mampu menyajikan informasi terkait banjir untuk warga Jakarta secara real-time.
Platform ini menggunakan perangkat lunak open source bernama CogniCity, sebuah kerangka pengetahuan GeoSosial yang memungkinkan pengumpulan dan penyebaran oleh masyarakat melalui seluler bergeolokasi. Cara ini pun dapat diaplikasikan bagi pemerintah kota di beberapa daerah lain di Indonesia.
Pemkot pasti memiliki program-program yang diterapkan untuk masyarakat. Social Media Listening dapat membantu Pemkot untuk mengetahui apakah program-program tersebut diterima secara baik atau tidak oleh masyarakat atau biasa disebut dengan brand sentiment dalam ilmu komunikasi.
Langkah tersebut ternyata telah dilakukan oleh Pemkot Bandung. Mereka memiliki sebuah platform bernama Suara Bandung untuk memonitor sekitar 23 akun resmi media sosial milik berbagai elemen Pemkot Bandung. Semua mention yang diterima oleh masing-masing akun resmi akan dianalisis dan diberi skor berdasarkan jumlah sentiment positif atau negatif yang diterima.
Sudah tak terhitung berapa banyak berita hoax yang beredar di media sosial, baik itu tentang pemerintahan Indonesia atau yang lain. Adanya berita hoax bisa menimbulkan kepanikan yang tidak perlu, belum lagi merugikan pihak yang menjadi objek berita hoax tersebut. Tak hanya Pemkot, pemerintah pusat pun sebenarnya sudah mengambil tindakan yang cukup serius untuk menangani hal tersebut.
Melalui Social Media Listening, Pemkot dapat menampung aspirasi yang insightful dari masyarakat. Biasanya Pemkot, sebagai pemangku kepentingan di sebuah daerah, akan menerima banyak masukan serta keluhan dari warganya. Belum lagi berbicara mengenai tanggapan pro dan kontra dari masyarakat terkait isu tertentu. Dengan adanya Social Media Listening, Pemkot juga bisa mengetahui isu apa yang hangat diperbincangkan oleh masyarakat di media sosial, termasuk soal cara mengatasi banjir.
Dengan mengetahui aspirasi masyarakat, Pemkot bisa mengambil keputusan yang berbasis data akurat setelah dilakukan analisis yang tepat. Dengan begitu, langkah yang ditentukan setelahnya juga akan tepat sasaran dan dapat menjawab permasalahan di masyarakat.
Itulah beberapa manfaat yang bisa didapatkan oleh Pemkot dengan melakukan Social Media Listening. Semoga akan ada semakin banyak Pemkot di Indonesia yang menggunakan metode tersebut agar kualitas hasil kerja dapat meningkat dan membahagiakan masyarakatnya. Jika mencari layanan untuk menggunakan Social Media Listening Anda bisa menggunakan Lintasarta Media Analytics. Hubungi kami di sini untuk mengatahui info lebih lanjut.
Baca juga: Selangkah Lebih Maju untuk Mengembangkan Bisnis dengan Data media Sosial
Social Media Listening merupakan metode analisis untuk melihat beragam macam respons masyarakat dengan menarik data dari media sosial. Pemkot dapat menganalisis respons tersebut untuk meningkatkan kualitas kinerjanya dengan data-data yang dihasilkan. Mau tahu apa saja manfaat yang dapat dihasilkan? Cek pembahasannya melalui artikel di bawah ini.
Membantu mengatasi banjir
Belakangan ini, beberapa kota di Indonesia, khususnya Jakarta cukup sering mengalami banjir. Agar kondisinya tidak semakin parah, tentu dibutuhkan respons dan langkah yang cepat. Ada banyak manfaat yang bisa pemerintah kota dapatkan jika memanfaatkan Social Media Listening untuk mengantisipasi persoalan tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pernah bekerja sama dengan Fasilitas Infrastruktur SMART dan Twitter Inc untuk membuat sebuah proyek sebagai upaya untuk membantu mengatasi banjir bernama petajakarta.org. Dengan memanfaatkan teknologi media sosial, khususnya Twitter, petajakarta.org mampu menyajikan informasi terkait banjir untuk warga Jakarta secara real-time.
Platform ini menggunakan perangkat lunak open source bernama CogniCity, sebuah kerangka pengetahuan GeoSosial yang memungkinkan pengumpulan dan penyebaran oleh masyarakat melalui seluler bergeolokasi. Cara ini pun dapat diaplikasikan bagi pemerintah kota di beberapa daerah lain di Indonesia.
Mengukur Sentimen Masyarakat terhadap Pemerintah
Pemkot pasti memiliki program-program yang diterapkan untuk masyarakat. Social Media Listening dapat membantu Pemkot untuk mengetahui apakah program-program tersebut diterima secara baik atau tidak oleh masyarakat atau biasa disebut dengan brand sentiment dalam ilmu komunikasi.
Baca juga: Tingkatkan Strategi Marketing Anda dengan Bantuan Media Analytics
Langkah tersebut ternyata telah dilakukan oleh Pemkot Bandung. Mereka memiliki sebuah platform bernama Suara Bandung untuk memonitor sekitar 23 akun resmi media sosial milik berbagai elemen Pemkot Bandung. Semua mention yang diterima oleh masing-masing akun resmi akan dianalisis dan diberi skor berdasarkan jumlah sentiment positif atau negatif yang diterima.
Memonitor Adanya Berita Hoax
Sudah tak terhitung berapa banyak berita hoax yang beredar di media sosial, baik itu tentang pemerintahan Indonesia atau yang lain. Adanya berita hoax bisa menimbulkan kepanikan yang tidak perlu, belum lagi merugikan pihak yang menjadi objek berita hoax tersebut. Tak hanya Pemkot, pemerintah pusat pun sebenarnya sudah mengambil tindakan yang cukup serius untuk menangani hal tersebut.
Mendapatkan Insight dari Masyarakat
Melalui Social Media Listening, Pemkot dapat menampung aspirasi yang insightful dari masyarakat. Biasanya Pemkot, sebagai pemangku kepentingan di sebuah daerah, akan menerima banyak masukan serta keluhan dari warganya. Belum lagi berbicara mengenai tanggapan pro dan kontra dari masyarakat terkait isu tertentu. Dengan adanya Social Media Listening, Pemkot juga bisa mengetahui isu apa yang hangat diperbincangkan oleh masyarakat di media sosial, termasuk soal cara mengatasi banjir.
Dengan mengetahui aspirasi masyarakat, Pemkot bisa mengambil keputusan yang berbasis data akurat setelah dilakukan analisis yang tepat. Dengan begitu, langkah yang ditentukan setelahnya juga akan tepat sasaran dan dapat menjawab permasalahan di masyarakat.
Baca juga: Pentingnya Media Analytics untuk Mengambil Keputusan Bagi Perusahaan
Itulah beberapa manfaat yang bisa didapatkan oleh Pemkot dengan melakukan Social Media Listening. Semoga akan ada semakin banyak Pemkot di Indonesia yang menggunakan metode tersebut agar kualitas hasil kerja dapat meningkat dan membahagiakan masyarakatnya. Jika mencari layanan untuk menggunakan Social Media Listening Anda bisa menggunakan Lintasarta Media Analytics. Hubungi kami di sini untuk mengatahui info lebih lanjut.
Kembali